Senin, 30 November 2009

Hingga Merasa

Sebelum terpejam mata, sebelum meredam kata, dan sebelum tenggelamnya kelam ada satu patah kata yang tak lupa terucapkan untuk sang bintang yang tak pernah kehilangan senyumnya...
"selamat bermimpi" kemudian beranjak pada angan yang terngiang dengan seribu keindahan yang memuja alam, dan pagipun menyapa dengan senyuman lebar setelah bulan dan matahari bersaksi dari lelahnya mimpi pergi dari hati...
masa tak lagi lupa, tahunpun tak lagi melamun, apalagi hari ini yang tak mau pernah kembali jika ia telah berpaling dari tatapan mata yang berkaca air suci.
keindahan nurani seakan tak bosan menemani, kuncup yang bersemi dan bulanpun mulai tersenyum lebar kembali...sungguh indah bukan? dan "bukan" yang bintang-bintang katakan seaakan mewakili senyumnya mengartikan ia tak mau sendiri. berputar satu jam dua puluh menit pukul menunjukan tengah malam yang begitu sunyi, manusia tak berarti berfikir bahwa, menurutmu? "apakah sang rembulan mampu berbicara dengan senyumnya?...dan ia berkata, maka berfikirlah bahwa sang rembulan tersenyum untuk menidurkanmu dan melelapkanmu dalam alunan mimpi...". tapi masihkah sang bintang tak mau mengerti dengan apa yang di maksut matahari dengan rajutan sinar yang semakin misteri, manusia yang bodohpun hanya tersenyum berpura-pura tak mengerti apa kata mentari...dan di sini seorang manusia insomnia masih menunggu pagi.
jika masih tak begitu tau maka sedikitlah mengerti hati, namun itu sungguh memiliki arti yang tersembunyi, ketahuilah bila aku memanggil "diriku" untukmu...satu tertuju padamu meskipun memikirkanmu itu tak begitu perlu!.
"putih tempatmu, putih perangaimu putih senyummu, dan aku pun pengagum putihmu...mengagumi putih hatimu, dan biarkan aku jadi manusia bodoh"

hingga merasa seakan berdosa bila tak bermetamorfosa...
hingga merasa seakan merana bila tak bertatap muka...
hingga merasa tak sempurna bila tak memberi sapa...
hingga merasa tak bahagia bila tak merebah canda...
hingga merasa pecah, lemah, kalah, dan pasrah bila tak mengingatnya...
hingga tak merasa seakan hidup seorang insomnia berpura-pura untuk menggapai asa, cita dan cinta...

Kini manusia tak sempurna hanya bisa menyusun sebuah kata untuk senyumnya, ketika duniaku tak lagi bersuara, yang bersuarapun itu tak terdengar oleh telinga...kaki yang terdiam oleh seribu langkah, mengartikan sebuah makna yang terpendam untukmu...biarlah "Hingga Merasa"

POCiL's Design @ 18.12
By: *-ASU GEMBEL*- -

POCiL's Design	By:
"POCONG KECiL"	Asep

Peringatan

Peringatan

Peringatan

Peringatan

Peringantan

Peringatan

Peringatan

Peringatan

Peringatan

With a thick border: